SD Negeri Tunjungan baru saja melaksanakan outing class dengan mengunjungi Museum Benteng Vredenburg dan Museum Sonobudoyo pada hari Rabu (22 Januari 2025). Kegiatan ini diikuti oleh siswa- siswi kelas 3, 4, dan lima yang bertujuan untuk mengenalkan sejarah bangsa Indonesia.Uniknya, outing class kali ini berangkat menggunakan moda transportasi umum yakni bus Trans Jogja.
Dengan demikian, siswa tidak hanya belajar sejarah namun juga mengenal salah satu jenis kendaraan darat. Siswa- siswa SD Negeri Tunjungan juga diajarkan untuk berani menggunakan salah satu jenis transportasi modern secara mandiri. Hal ini sebabkan karena mereka berangkat tidak didampingi oleh orang tua dan hanya bersama bapak/ ibu guru pendamping.
Siswa kelas 3 hingga kelas 5 berkumpul di sekolah pukul 7. 00 lalu berangkat menggunakan mobil menuju terminal bus Trans Jogja. Proses keberangkatan menggunakan bus ini dibagi menjadi tiga sesi dimana sesi pertama yang berangkat adalah siswa kelas 3 bersama ibu Martini, S. Pd. SD sebagai wali kelas dan pendampingnya. Kloter kedua diisi oleh beberapa siswa kelas 3 yang belum terangkut dan kelas 4 dengan pendamping bapak Alan Setyadi, S. Pd, ibu Maharani Sintawati, S. Pd, dan Ibu Vina Ermiati, S. Pd.
Kemudian, kloter terakhir diisi oleh siswa kelas 5 bersama Bapak Muhammad Arief Sudewa, S. Pd dan ibu Kadarsih, S. Pd. Keberangkatan antar kloter berjarak 10 menit dan mereka ada yang turun langsung di shelter Malioboro 3 (depan Gedung Agung) dan di Shelter Taman Pintar. Beberapa siswa ada yang mengalami mabuk kendaraan tapi hal itu tidak mengganggu jalannya kegiatan outing class ini.
Setelah semua berkumpul, tujuan pertama outing class adalah mengunjungi Museum Benteng Vredenburg. Museum ini mengoleksi replika dan menceritakan sejarah Bangsa Indonesia pada masa Penjajahan. Museum ini memang dibangun untuk mengenang peristiwa agresi militer ke 2 yang terjadi pada 19 Desember 1948.
Selanjutnya, kami menuju ke Museum Sonobudoyo yang letaknya tidak jauh dari Museum Benteng Vredenburg. Jadi, siswa cukup jalan kaki sekitar 5 menit tapi kehati-hatian wajib diterapkan mengingat kami harus menyebrangi jalan besar yang banyak dilalui kendaraan.
Di Museum Sonobudoyo, kami mendapatkan fasilitas berupa pemandu gratis untuk menjelajahi isi museum. Mereka tidak lupa menginformasikan beberapa peraturan penting yang harus ditaati selama berada di dalam museum.
Museum Sonobudoyo yang terletak di sebelah barat laut Alun- alun Utara Kraton Yogyakarta memberikan sajian yang berbeda dari museum sebelumnya. Museum ini menyajikan berbagai sumber informasi sejarah mulai dari perjalanan kerajaan Hindu- Budha, Islam, budaya Bali, wayang, jemparingan, dolanan tradisional, dan masih banyak lagi. Museum Sonobudoyo juga memiliki film dengan layar super besar yang menyajikan cerita wayang Ramayana dan berdirinya Kraton Yogyakarta.
Selesai dari Museum Sonobudoyo, siswa kembali ke shelter bus Trans Jogja Malioboro 3 untuk kembali ke sekolah. Proses pulang dari sini dibagi 3 kloter dengan tiap kloter didampingi oleh 2 guru pendamping. Siswa- siswi SD Negeri Tunjungan sampai di sekolah pukul 14. 00 dan langsung kembali ke rumah masing- masing. Mereka sangat senang dengan kegiatan outing class ini dan menjadi pengalaman pertama menggunakan transportasi umum sendiri.